Hoaks atau Fakta: Vaksin Dikabarkan Tidak Membuat Tubuh Jadi Kebal terhadap Covid-19, Simak Fakta Sebenarnya

- 28 Februari 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Hafidz Mubarak A

PR DEPOK - Baru-baru ini beredar pesan berantai di media sosial tentang "12 Pertanyaan dan Jawaban Penting Sebelum Divaksinasi" yang merupakan pendapat dari Andew Lee.

Andrew Lee adalah sosok yang diklaim sebagai warga negara Singapura yang memaparkan program vaksinasi dalam bentuk narasi tanya-jawab.

Salah satu pertanyaan yang diajukan yakni mengenai kekebalan tubuh setelah divaksin Covid-19.

Baca Juga: Klaim Perizinan Investasi Miras Sangat Berbahaya, Musni Umar: Apa Tidak Dipikirkan Dampak Negatifnya?

Berikut potongan narasi tanya-jawab tersebut yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:

"Jika saya divaksinasi, apakah saya akan kebal terhadap Covid? Pemerintah: Mungkin. Kami tidak tahu persis, tapi mungkin tidak."

Namun, benarkah vaksin tidak akan membuat tubuh menjadi kebal Covid-19?

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, narasi tanya-jawab yang mengatasnamakan Andrew Lee itu keliru.

Baca Juga: Nurdin Abdullah Sempat Dapat Prestasi, Firli Bahuri: Jangan Pikir Pejabat yang Terima Penghargaan Tak Korupsi

Sebab, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menjelaskan, vaksin Covid-19 ampuh untuk melindungi tubuh dari paparan Covid-19.

"Vaksinasi Covid-19 bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan Anda untuk mengenali dan melawan virus yang menyebabkan Covid-19, dan (vaksin) ini melindungi Anda dari Covid-19," mengacu pada situs resmi CDC, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Selain itu, menurut Public Health, vaksin bekerja dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan memerangi patogen (virus maupun bakteri).

Baca Juga: Soal Nurdin Abdullah Kena OTT KPK, KSP: Jangan Pernah Lakukan Toleransi pada Korupsi

Untuk melatih kekebalan tubuh ini, molekul tertentu dari patogen, yakni antigen, harus dimasukkan ke dalam tubuh guna memicu respons imun.

Dengan menyuntikkan antigen ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh nantinya akan belajar mengenali virus sebagai musuh, memproduksi antibodi, dan mengingatnya untuk masa depan.

Jika di masa depan bakteri atau virus muncul kembali, antibodi akan segera mengenali antigen dan menyerang secara agresif sebelum patogen dapat menyebar dan menyebabkan penyakit.

Baca Juga: HNW Minta MUI Tegas Soal Investasi Miras, Cholil Nafis: Jika Perlu akan Bersikap Tertulis di PP, Bukan Fatwa

CDC juga menambahkan, vaksin Covid-19 membuat tubuh memiliki persediaan limfosit T "memori" serta limfosit B yang akan mengingat cara melawan Covid-19 di masa depan.

Umumnya, dibutuhkan waktu beberapa minggu bagi tubuh untuk memproduksi limfosit-T dan limfosit-B setelah vaksinasi.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia menuturkan, vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan dalam rentang 14 hingga 28 hari, karena imun perlu waktu untuk dapat terbentuk.

Baca Juga: Heran Kerumunan Jokowi di NTT Masih Diributkan, Sohibul Iman: Ayo Siuman Semua, Jangan Mimpi Macam-macam!

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (Komnas KIPI) Prof dr Hindra Irawan Satari juga menerangkan, belum ada antibodi yang terbentuk usai suntikan pertama vaksinasi.

Kalau pun sudah terbentuk, masih pada tingkat sangat rendah.

Kekebalan tubuh pasca vaksinasi baru terbentuk setelah dua minggu atau 28 hari usai suntikan kedua.

Baca Juga: MUI Diminta Keluarkan Fatwa Haram Soal Investasi Miras, Cholil Nafis: Ini Jelas Haram, Ngapain Nunggu Fatwa

Oleh sebab itu, Hindra menegaskan wajib bagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19, untuk tetap displin dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Dengan begitu, kabar vaksin yang diklaim tidak membuat tubuh menjadi kebal Covid-19 adalah informasi yang salah atau misinformasi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x