PR DEPOK - Beredar pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp yang mengklaim bahwa sarung tangan petugas medis yang melakukan rapid test tidak pernah diganti.
Disebutkan pula dalam pesan tersebut, bahwa sarung tangan petugas berbahaya lantaran bisa menularkan virus corona atau Covid-19 dari pasien sebelumnya.
Namun setelah ditelusuri, ternyata informasi tersebut adalah hoaks. Berikut narasi yang beredar dalam pesan berantai itu.
Baca Juga: Goa Aborigin Berusia 46.000 Tahun Dihancurkan, Perusahaan Tambang Ini Minta Maaf
"Info tentang Rapid Test Massal atau perkelompok. Mohon menjadi perhatian bagi diri kita sendiri maupun keluarga dan kolega anda/panjenengan semua.
"Bila tiba-tiba Anda/panjenengan terjebak dalam operasi rapid test dadakan dan tiba-tiba datang petugas yang mengharuskan mengikuti rapid test, maka perlu diperhatikan sarung tangan petugas. Kalau sarung tangan yang dipakai hanya itu-itu saja (satu) yang dipakai, tanpa ganti ganti," tulis narasi yang beredar.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Mafindo pada Selasa, 2 Juni 2020, faktanya, menurut Dinas Kesehatan Kota Semarang, para petugas rapid test atau swab test selalu mengganti sarung tangan setiap kali ganti pasien.
Baca Juga: Tirukan Adegan Pembunuhan George Floyd, 3 Orang Diamankan Polisi dengan Dugaan Kejahatan Rasial
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menegaskan bahwa narasi tersebut tidak sesuai dengan fakta.