"Kami minta agar kepolisian mencegah aksi reuni 212. Aksi itu kami nilai sebagai gerakan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang sedang berdakwah tentang negara khilafah," ucap Boedi Djarot.
Lebih lanjut, kata dia, dengan adanya pelaksanaan Reuni Alumni 212 ini justru semakin memperlihatkan bagaimana ideologi khilafah terus berjalan dan semakin masif.
Hal ini terlihat dalam persiapan menjelang aksi tersebut dengan ribuan peserta aksi dari berbagai wilayah Indonesia berpusat di Monas, Jakarta Pusat.
Dengan penjelasan di atas, maka klaim akun Twitter Adinda Elizabeth Rahmadani yang menyebutkan petinggi Kepolisian Indonesia telah memberikan izin kepada Neo Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk menggelar aksi demo adalah tidak benar alias hoaks.***