Network
PR DEPOK - Baru-baru ini beredar kabar di media sosial menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajak pendukungnya menganut poligami. Kabar tersebut tersebar luar melalui kolase foto calon legislatif yang terdapat logo PKS di dalamnya.
Klaim tersebut dibagikan pemilik akun Facebook Jokowi Presiden Indonesia 2 Periode diunggah pada Selasa 22 September 2020 disertai narasi "Wong Iklan Caleg PKS Isinya Poligami Doang”.
Mafindo melaporkan, dikutip Pikiranrakyat-depok.com, klaim tersebut merupakan informasi yang salah.
Baca Juga: Sidang Perdana Jaksa Pinangki, Didakwa Tiga Pasal Berlapis Sekaligus
Berdasarkan penelusuran, unggahan akun Jokowi Presiden Indonesia 2 Periode itu merupakan hasil suntingan yang sudah diklarifikasi pada tahun 2019 dan 2020 lalu.
Pada foto pertama, diketahui caleg bernama Fera Dani dengan narasi "Poligami Untuk Rakyat! Masa Depan Bangsa Indonesia” disunting dari jargon asli berbunyi “MUDA, CERDAS, AMANAH.”
Kemudian pada foto caleg kedua yang diketahui bernama Bambang Sutopo bertuliskan narasi “Yuk! COBLOS CALEG PKS- PKS MENANG- DUA ISTRI MENJADI NYATA,” disunting dari jargon sebelumnya berbunyi “PKS MENANG, PAJAK MOTOR DIHAPUS SIM SEUMUR HIDUP.”
Baca Juga: Dendam dengan Kematian Sang Ayah, Anak Lelaki Ini Habiskan Waktu Selama 17 Tahun Demi Kejar Pelaku
Sedangkan dalam foto caleg ketiga diketahui bernama Hendrayani disertai narasi “yang lebih baik- SANTUN PEDULI POLIGAMI,” disunting dari jargon asli berbunyi “SANTUN, PEDULI, PROFESIONAL.”
Pada foto terakhir, caleg bernama Ghufran Zainal Abidin berisi narasi “POLIGAMI UNTUK SEMUA RAKYAT- MOHON DO’A AGAR PARA ISTRI SEMAKIN AKRAB SATU SAMA LAIN,” telah dikonfirmasi sebagai hoaks.
Kala itu Ghufran Zainal Abidin secara langsung menyatakan poster tersebut sudah disunting melalui akun Facebook pribadinya.
Baca Juga: Kaji Pembangunan Segitiga Emas Rebana, Ridwan Kamil: Potensi Serap 5 juta Tenaga Kerja
Dengan Demikian, klaim yang menyebut caleg PKS menyerukan pendukungnya untuk pro poligami termasuk informasi keliru.
Mafindo menyatakan klaim tersebut sebagai konten yang dimanipulasi.***
