PR DEPOK – Bonanza ritel yang dikenal sebagai Black Friday sekarang menjadi bagian utuh dari hari belanja di perayaan Thanksgiving.
Namun tradisi liburan ini sebenarnya memiliki akar yang lebih gelap dari yang dibayangkan.
Awalnya penggunaan pertama yang tercatat dari istilah 'Black Friday' tidak diterapkan pada belanja liburan, tetapi pada krisis keuangan khususnya saat jatuhnya pasar emas Amerika Serikat pada 24 September 1869.
Baca Juga: Tegaskan Temuan Tindak Pidana di Kerumunan HRS, Polisi Nyatakan Kasus Petamburan Naik ke Penyidikan
Saat itu, dua pemodal Wall Street yang terkenal kejam, Jay Gould dan Jim Fisk, bekerja sama untuk membeli emas negara sebanyak yang mereka bisa.
Sebab dengan diborongnya emas dalam jumlah banyak, mereka berharap dapat mendorong harga setinggi langit.
Lalu kemudian menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan yang menakjubkan.
Baca Juga: Cara Sederhana Mengolah Lobster Menjadi Masakan Spesial
Pada hari Jumat 24 September 1869, konspirasi itu akhirnya terkuak.
Sehingga membuat pasar saham jatuh bebas dan membuat semua orang bangkrut, mulai dari para baron Wall Street hingga para petani.