Network
PR DEPOK - Kementerian Sosial (Kemensos) menyatakan sebanyak 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) disasar menerima bantuan sosial tunai (BST).
Untuk program tersebut Kemensos menganggarkan Rp12 miliar dengan pemberian masing-masing KPM sebesar Rp300.000 mulai Januari-April 2021.
"Kami sekali lagi bekerja sama dengan Dukcapil dalam rangka kebijakan Ibu Menteri Risma adalah seluruh penerima bantuan ber-NIK. NIK adalah yang padan dengan Dukcapil pusat, kalau tidak padan, kami kembalikan ke daerah untuk dilakukan pemadanan," kata Sekretaris Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kemensosm Nurul Farijati dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: Hendri Satrio Ungkap Tanda-tanda Reshuffle Kabinet yang Bakal Dilakukan oleh Jokowi
Sebanyak 98,6 persen KPM telah memperoleh BST diketahui dari survei pelaksanaan BST yang diolah Set TNP2K pada 2020.
BST akan diberikan kepada 9 juta keluarga terdampak Covid-19 mulai April-Desember 2020 bagi keluarga terdampak Covid-19 di Indonesia, kecuali DKI Jakarta mulai April-Desember 2020.
"Hampir di 2020 target 96,8 persen telah terpenuhi, tentunya yang belum sekitar 3,2 persen," ujarnya.
Baca Juga: Isu Reshuffle Disebut Drama, Ali Ngabalin: yang Saya Kemukakan Bukan Skenario, Tapi Sebuah Fakta!
Sebanyak 95,24 persen BST digunakan KPM untuk membeli bahan pangan dan 25,21 persen untuk membayar listrik dan keperluan lainnya.
Sebelumnya, Kemensos sempat mengatakan pemberian BST tidak akan dilanjutkan akibat tidak ada anggaran untuk terlebih ekonomi skala mikro atau terpantau mulai tumbuh.
"Kalau misalkan di daerah masih ada warga yang perlu ditolong, mereka masih bisa mengajukan ke kami, nanti kami bantu dalam bentuk BPNT (bantuan pangan non-tunai)," ujarnya.***
