PR DEPOK – Menteri Sosial Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma geram mendapati bantuan sosial (bansos) BPNT/Kartu Sembako warga dipotong oleh pihak tertentu atau oknum.
Saat melakukan inspeksi mendadak di RT 3/ RW 3 Kota Tangerang, Banten pada Rabu kemarin, Risma terkejut ketika menemui seorang penerima bansos BPNT/Kartu Sembako bernama Aryanih.
Pasalnya, kata Risma, warga tersebut mengaku dimintai uang kresek oleh pihak tertentu terkait dengan bansos BPNT/Kartu Sembako yang diterimanya dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Seharusnya ibu tidak mau dimintai uang kantong kresek atau apa pun namanya oleh pihak tertentu, sebab hak ibu penuh dan tanpa pemotongan sedikit pun. Ibu jangan takut saya jamin ya, jadi tulis surat soal ini kepada saya," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Kamis, 29 Juli 2021.
Risma melanjutkan, warga tersebut mengungkapkan bahwa harga barang komponen BPNT/Kartu Sembako yang diterima tidak sesuai atau tidak genap Rp200.000 per bulan.
"Tadi sudah dihitung oleh Bapak yang dari Satgas Pangan/Mabes Polri harga dari komponen yang diterima hanya Rp177.000 dari yang seharusnya Rp200.000. Jadi ada Rp23.000, coba bayangkan Rp23.000 dikali 18,8 juta," ujarnya.
Risma pun meminta kepada para penerima BPNT/Kartu Sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk membantu pemerintah agar bansos bisa sampai kepada penerima manfaat dan tidak ada tindak pemotongan oleh pihak siapapun.