PR DEPOK – Diduga nilai tukar rupiah akan menguat pada transaksi di beberapa bank, terpantau karena kekhawatiran yang mereda terhadap Covid-19 varian Omicron.
Lebih lanjut, nilai tukar rupiah diduga telah menguat sebanyak 0,15 persen ke posisi Rp.14.357 per dolar AS dibandingkan dengan nilai sebelumnya.
“Jelas mood risk on sentimen masih mendominasi setelah kekhawatiran Omicron merda. Investor lebih condong ke aset dan mata uang beresiko seperti rupiah dan menghindari safe haven,” kata Analis DC Futures, Lukman Leong, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News pada 8 Desember 2021.
Menurutnya, mood risk on sentimen terhadap Covid-19 Varian Omicron ini selalu ada dalam kurun waktu seminggu kedepan.
Bukah hanya karena itu, dampak PPKM Level 3 pada saat Nataru juga menjadi alasa mengapa ru[iah bisa menguat.
“Sedikit banyak ada, namun tetap faktor terbesar ada pada eksternal yakni Omicron,” katanya lagi.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Akan Dibuka, Simak Bocoran dan Syaratnya
Namun, ternyata penerapan PPKM Level 3 ini tidak jadi diberlakukan, namun masih ada sejumlah pengetatan peraturan.
Jumlah Rupiah pada hari ini kian menguat hingga kini sampai di posisi Rp.14.346 per dolar AS. Pada setiap harinya Rupiah akan menguat sekitar Rp.14.320 per dolar AS hingga Rp.14.362 per dolar AS.