Network
PR DEPOK - Saham Facebook dan Twitter anjlok pada Jumat, 26 Juni 2020 setelah Unilever, salah satu pengiklan terbesar di dunia, mengatakan akan menghentikan semua iklannya di Amerika Serikat di kedua platform itu.
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa merek konsumen utama lainnya akan mengikuti hal yang sama dengan Unilever. Salah satunya yang ikut dengan langkah Unilever adalah cola-cola.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Bloomberg Minggu, 28 Juni 2020, Unilever mengatakan tidak akan beriklan lagi di Facebook, Twitter, dan Instagram yang telah diakuisisi Facebook untuk sisa tahun ini karena pidato kebencian dan politik terpolarisasi yang sering diunggah oleh pengguna platform raksasa itu.
Baca Juga: Cek Fakta: Pesta Homoseksual Disebut Jadi Penyebab Munculnya Virus Corona di Italia
"Terus beriklan di platform ini, saat ini, tidak akan menambah nilai bagi masyarakat dan komunitas," kata Unilever dalam pernyataan melalui email.
"Kami akan memantau yang sedang berlangsung dan akan meninjau kembali posisi kami saat ini jika perlu," katanya.
Pada perdagangan pada Jumat 26 Juni 2020 (waktu AS), saham Facebook tergelincir 4,6 persen pada perdagangan sesi awal.
Pada akhir perdagangan saham anjlok lebih dalam, yakni 8,3 persen menjadi 216,08 dolar AS per lembar.
Baca Juga: Pengisi Suara Karakter Etnis Lain dalam Serial The Simpsons Resmi Tak Lagi Diisi Aktor Kulit Putih
