Mensos Juliari Tersangka Korupsi Bansos, Iwan Fals Beri Kritik hingga Buatkan Lagu Berjudul 'Almari'

- 6 Desember 2020, 22:27 WIB
Musisi Indonesia, Virgiawan Listanto atau Iwan Fals.
Musisi Indonesia, Virgiawan Listanto atau Iwan Fals. /Instagram @iwanfals
 
PR DEPOK - Pada Minggu, 6 Desember 2020 dini hari, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara menjadi tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan sesuatu oleh Penyelenggara Negara terkait bantuan sosial (bansos) untuk wilayah Jabodetabek 2020. 
 
Kabar tersebut sontak menggegerkan jagat media sosial. Pasalnya belum lama ini, KPK juga telah menetapkan beberapa pejabat negara menjadi tersangka kasus korupsi.
 
Usai beredar berita tersebut, warganet berbondong-bondong meluapkan kekecewaan mereka di media sosial hingga memunculkan tagar #Mensos di Twitter. 
 
 
Berbagai pihak ikut berkomentar, dari mulai tokoh politik hingga musisi Indonesia.
 
Salah satu yang ikut menyampaikan kekecewaan atas kasus tersebut adalah musisi Indonesia, Virgiawan Listanto atau yang akrab dipanggil Iwan Fals. 
 
Melalui akun Twitter pribadinya @iwanfals, ia menyampaikan bahwa kabar korupsi bansos tersebut ramai di media sosial.
 
Dalam unggahannya tersebut, ia merasa heran mengapa di masa sulit pandemi Covid-19 ini masih ada saja yang tega melakukan korupsi.
 
"korupsi bansos rame juga ya di hp...brengsek pandemi2 gini kok tega2nya ya...," kata Iwan Fals seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com pada Minggu, 6 Desember 2020. 
 
 
Tak hanya melalui Twitter, Iwan Fals juga meluapkan kekesalannya melalui kanal YouTube Iwan Fals Official.
 
Sebagai musisi, ia menuangkan kritikannya lewat sebuah lagu yang ia ciptakan sendiri berjudul "+Almari". 
 
Sebelum mulai bernyanyi, ia menyampaikan rasa herannya atas kasus korupsi tersebut. 
 
"Baru kemarin Menteri KKP diperiksa KPK, eh barusan baca Mensosnya sekarang yang diperiksa jadi tersangka karena korupsi dana bansos gitu ya? Aduh gimana sih tega amat ya," ucapnya sambil mempersiapkan gitar. 
 
 
Setelah itu ia memulai memainkan gitarnya dan menyanyikan lagu buatannya.
 
Pada lirik awal, Iwan Fals mengungkapkan rasa herannya terkait korupsi yang hingga kini tak pernah selesai.
 
"Kenapa ya korupsi gak kelar-kelar. Baru kemaren dibikinin lagu, eh ada lagi. Bahkan bukan kemaren aja dibikinin lagu, dulu-dulu juga udah sering dibikinin lagu. Apa karena dibikinin lagu, koruptornya jadi semakin belagu? Sambil korup dinyanyiin, kan enak tuh. Jadi tambah semangat, tambah bergairah, korupsinya semakin menjadi-menjadi,"  kata Iwan Fals menyanyikan lirik lagunya.
 
Selain itu, dalam lagu tersebut, ia juga menuangkan kekesalannya terkait dana bansos yang dikorupsi oleh sejumlah pihak. 
 
 
"Ini lagi ada dana bansos dibuat bancakan, kasak-kusuk tetangga bilang begitu. Padahal musim pandemi kok tega sekali. Ketua KPK bilang korupsi di masa pandemi bisa dihukum mati. Bahkan bukan cuma ketuanya saja yang bilang. Kalo nggak salah ya bener, presidennya juga bilang begitu. Tapi kok belum ada yang dihukum mati karena korupsi, atau saya yang nggak update guys?," ucap Iwan Fals dalam lirik selanjutnya. 
 
"Luar biasa, musim pandemi gini kok korupsi, mumpung nih ye. Padahal pejabat bukan penjahat, nggak susah-susah amat hidupnya. Enaknya diapain nih orang? disayang-sayang apa dicincang-cincang. Maling kecil dibakar, sebelumnya digebukin bareng-bareng. Eh masa maling besar ditraktir makan ayam bakar," ujarnya menyanyikan lagu. 
 
Lagu yang dinyanyikan pada Minggu, 6 Desember tersebut kurang lebih menggambarkan kritikannya pada kasus korupsi yang dilakukan Menteri Sosial. 
 
 
Dengan alunan gitar yang merdu serta suaranya yang khas, kritikan atau sindiran tajam tersebut bisa dinikmati seolah menyuarakan suara banyak orang yang juga kecewa dengan adanya kasus tersebut.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x