Clay meninggalkan mereka dengan harapan dapat mewujudkan mimpinya untuk menerbitkan novel grafis. Namun, pada akhirnya dia menyesal telah meninggalkan keluarganya.
Di Bandara Internasional Boston, Clay Mencoba naik pesawat dengan harapan bisa berdamai dengan keluarganya.
Baca Juga: Bandingkan Banjir Kalimantan Selatan-DKI, Ferdinand: di Kalsel Itu Musibah, Jakarta Masalah Kota!
Clay mencoba menghubungi Sharon. Akan tetapi, baterai ponselnya mati, sehingga dia akhirnya menghubungi Sharon dengan menggunakan telepon umum.
Tiba-tiba sinyal elektronik (kemudian disebut "the pulse") disiarkan ke seluruh jaringan seluler di seluruh dunia, mengubah para pengguna ponsel menjadi pembunuh fanatik.
Beruntung, Clay lolos dari kekacauan di terminal bandara, dan bertemu dengan dua orang yang selamat di dalam gerbong kereta bawah tanah.
Salah satu dari dua orang tersebut, yakni masinis kereta, Thomas "Tom" McCourt (Samuel L. Jackson), menyarankan untuk meninggalkan kereta dan melakukan perjalanan melalui terowongan. Clay setuju dan bergabung dengan mereka untuk mencoba melarikan diri dari bandara.
Baca Juga: Korupsi Bansos Dikabarkan Juga 'Sikat' Dana untuk Disabilitas, Rocky Gerung: Makin Gila Lagi
Di dekat pintu keluar terowongan, rekan Clay dan Tom dibantai oleh seorang pria yang terinfeksi the pulse, yang kemudian dijuluki "phoner".
Clay dan Tom kemudian melarikan diri ke jalan di atas terowongan. Clay lalu membawa Tom ke apartemennya.