Soroti Isu Perbandingan Vaksin Nusantara dan Merah Putih, Iwan Fals: Sesama Indonesia kok, yang Kompak Dong!

- 14 Maret 2021, 13:15 WIB
Musisi senior, Virgiawan Listanto atau Iwan Fals.
Musisi senior, Virgiawan Listanto atau Iwan Fals. /Instagram @iwanfals

PR DEPOK - Di tengah euforia program vaksinasi Covid-19, beredar kabar bahwa Indonesia juga mengembangkan vaksin sendiri yang diberi nama vaksin Nusantara. 

Vaksin Nusantara ini diprakarsai oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto dan dikembangkan oleh Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) RSUP Dr Kariadi, Rama Pharma, AIVITA Biomedical. 
 
Sebelum vaksin Nusantara, terdapat pula vaksin Merah Putih buatan PT Bio Farma. 
 
 
Sama-sama dikembangkan di dalam negeri, kedua vaksin buatan anak bangsa ini kerap kali memunculkan pertanyaan terkait perbedaan satu sama lain.
 
Tak sedikit pula artikel yang membadingkan kedua vaksin tersebut. 
 
Menanggapi beragam pertanyaan tersebut, musisi senior Indonesia Virgiawan Listanto atau akrab dipanggil Iwan Fals mengaku heran kedua vaksin buatan negeri dibanding-bandingkan. 
 
 
Melalui akun Twitter-nya ia menyatakan seharusnya sesama produk dalam negeri  tak perlu banding membandingkan. 
 

"lha ini sesama Indonesianya saja kok pake versus2an segala," kata Iwan Fals seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @iwanfals pada Minggu, 14 Maret 2021. 

Menurutnya, apalabila sesama karya anak bangsa saja dibanding-bandingkan, sulit untuk  bisa bersaing dengan vaksin karya luar negeri. 
 
 
"gimana lawan vaksin yg dari luar negri," ucapnya. 
 
Dengan pernyataannya itu, Iwan Fals lalu meminta agar semua bisa kompak, baik itu vaksin nusantara atau vaksin merah putih. 
 
"Yg kompak dooong, dul," ujar Iwan Fals menambahkan. 
 
Kedua vaksin buatan Indonesia tersebut diketahui didukung penuh oleh presiden. Bahkan untuk vaksin Merah Putih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar mempercepat produksinya. 
 
 
Mengingat bahwa saat ini vaksin Merah Putih masih berada dalam tahap riset dan pengembangan yang akan menghasilkan bibit vaksin. 
 
Dalam proses tahap pertama ini diketahui melibatkan enam institusi, beberapa di antaranya adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Universitas Indonesia. 
 
Sedangkan vaksin nusantara saat ini sedang dalam tahap uji klinis fase 1.***
 

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x