PR DEPOK - Kepergian sastrawan yang juga penyair kondang Sapardi Djoko Damono membuat rasa sedih bagi seluruh pecinta karya sastra.
Puluhan syair dan novel telah dituliskannya yang kata demi katanya membius para pembacanya dalam pesan tersirat maupun tersurat yang ingin disampaikannya.
Sebelum Sapardi Djoko Damono pergi, ada satu karya yang belum berhasil ia tuntaskan. Novel berjudul "minuman keras" menjadi karya terakhir yang ia unggah dalam Instagramnya pribadinya @damonosapardi oada 10 Juni 2020.
Baca Juga: Empat Masker Kain Ini Banyak Dipakai Masyarakat untuk Cegah Covid-19, Manakah yang Paling Efektif?
"Barangkali hidup adalah doa yang panjang dan sunyi adalah minuman keras. Ia mengangguk, entah kepada siapa. Ia merasa Tugan sedang memandangnya dengan curiga. Ia pun bergegas," sepenggal kata dalam novel Minuman Keras.
Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu, 19 Juli 2020 di salah satu Rumah Sakit di Tangerang Selatan.
Sapardi Djoko Damono wafat di usia ke-80 tahun yang dikabarkan karena penurunan fungsi organ tubuh.
Sebelumnya, ia dirawat di Rumah Sakit Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono di Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan sejak Kamis, 9 Juli 2020 lalu karena menurunnya fungsi organ tubuh.