Ada tiga korban tambahan yang mengajukan tuntutan terhadap Jung Myung Seok dan penyelidikan sedang berlangsung. Jung Myung Seok menyangkal bahwa dia telah mencuci otak atau memaksa para korban dan mengklaim bahwa ia tidak menggunakan kekerasan atau ancaman.
Hal yang lebih mencengangkan adalah, pemimpin sekte itu tidak hanya melibatkan warga Korea Selatan saja, tetapi juga di luar Korea Selatan.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Koreaboo, pengaruh JMS di luar Korea Selatan semakin terlihat. Baru-baru ini, sebuah unggahan di komunitas online Taiwan menyeruak tuduhan tentang seorang YouTuber asal negaranya merupakan anggota dari sekte sesat JMS.
Youtuber dengan lebih dari 4 juta subscribers ini dituduh menjadi anggota sekte JMS. Hal ini diketahui saat seorang netizen mengakui bahwa Youtuber tersebut pernah hadir ke Gereja JMS.
Netizen tersebut mengakui bahwa ia pernah menghadiri Gereja JMS selama sekitar dua tahun ketika ia di sekolah menengah. Keyakinan dan praktik gereja sama persis seperti yang ditampilkan dalam serial dokumenter, In the Name of God: A Holy Betrayal.
Selama pertemuan ini, salah satu pihak gereja ingin mengenalkannya dengan seorang YouTuber yang kerap membuat konten mengajarkan Bahasa Inggris, dan belakangan ini ia baru mengetahui bahwa YouTuber tersebut terkenal di Taiwan. Ia pun kaget mengetahui bahwa JMS tersebar hingga ke Taiwan.