Penulis Fiksi Ilmiah Bae Myung-hoon Menjelajahi Batas-Batas Bahasa dalam 'Future Past Tense'

- 28 Mei 2023, 11:39 WIB
Ilustrasi novel - Dalam sebuah interview, penulis fiksi ilmiah Bae Myung-hoon, menceritakan buku terbarunya yang berjudul Future Past Tense.
Ilustrasi novel - Dalam sebuah interview, penulis fiksi ilmiah Bae Myung-hoon, menceritakan buku terbarunya yang berjudul Future Past Tense. /Unsplash/Thought Catalog/

PR DEPOK - Bae Myung-hoon, seorang penulis novel terkenal yang menghasilkan buku populer berjudul "Tower", telah menjadi salah satu pionir dalam genre fiksi ilmiah di Korea selama dekade terakhir. Popularitasnya terus meningkat seiring waktu.

Kumpulan cerita terbaru Bae yang berjudul "Future Past Tense", yang diterbitkan oleh Book House, baru-baru ini mulai beredar di toko-toko buku. Bae mengungkapkan keyakinannya bahwa koleksi tersebut akan menjadi karyanya yang paling mewakili dirinya.

"Dalam banyak hal, rasanya seperti menyusun lagu-lagu terbaik untuk sebuah album. Saya telah mengumpulkan cerita terbaik yang saya miliki," ungkap Bae dalam wawancara dengan The Korea Herald di Mapo-gu, Seoul, pada bulan April.

Dari sekitar 20 cerita yang tersedia untuk dipilih, yang ditulis dalam beberapa tahun terakhir, Bae akhirnya memilih sembilan cerita yang sebagian besar merupakan cerita terbaru yang ia tulis selama periode pandemi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, dan Pisces Minggu, 28 Mei 2023: Mulai Perhatikan Kesehatan Mental

"Saya senang membaca kembali cerita-cerita saya sebelum memutuskan mana yang akan diterbitkan. Kali ini, saya sangat menikmati membacanya karena saya merasa cerita-cerita tersebut jauh lebih baik. Saya memilih cerita-cerita yang membuat saya yakin," jelas Bae.

Bae sendiri memilih cerita favorit pribadinya yang berjudul "Substitute Pilot" dan telah meluangkan usaha yang besar untuk menciptakannya. Cerita ini mengisahkan tentang seorang pilot yang belajar mengoperasikan robot dan terlibat dalam pertempuran setelah menerima telepon dari sebuah negara yang jauh.

Cerita ini disajikan dalam bentuk pansori, sebuah genre cerita musik tradisional Korea yang dibawakan oleh penyanyi dan penabuh genderang.

Dengan keahlian yang terampil, Bae menggunakan berbagai teknik pansori seperti "aniri", yaitu penceritaan naratif, dengan memadukan ritme tradisional Korea mulai dari jinyang yang lambat hingga jajinmori yang cepat dengan delapan-dua belas ketukan.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x