Performa Turun Akibat Pandemi, Industri Hiburan Lokal Diprediksi Terbaik di Asia Tenggara Tahun 2024

- 17 September 2020, 09:55 WIB
Ilustrasi bioskop.
Ilustrasi bioskop. /

PR DEPOK -  Kehadiran pandemi Covid-19 terus menimbulkan keresahan yang menyulitkan keberlangsungan roda ekonomi masyarakat.

Sektor ekonomi yang tidak stabil membuat sebagian masyarakat bingung karena belum tahu pasti kondisi seperti ini akan berakhir.

Para pengelola bioskop termasuk karyawan yang dirumahkan menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak di sektor ekonomi.

Pendapatan yang diperoleh bioskop telah  mengalami penurunan hingga 66 persen.

Informasi tersebut diungkap oleh tim riset Global Entertainment dan Media Outlook PwC.

Baca Juga: Dituding Menyebar Teori Anti Vaksin, Joe Biden: Saya Percaya Vaksin, Tapi Tak Percaya Donald Trump

"Selain itu, kecil kemungkinan bahwa persentase tersebut akan meningkat. Karena proyeksi kami, pada 2025 pendapatan bioskop akan berada di level pendapatan 2019," tutur tim riset Global Entertainment dan Media Outlook PwC dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Keberlangsungan bioskop di masa pandemi bertolak belakang dengan eksistensi Industri Video Over–The Top atau video daring yang mengalami peningkatan pendapatan hingga 26 persen di tahun 2020.

Berdasarkan laporan, kendala yang menimpa industri media dan hiburan memang tidak merata termasuk di antaranya bioskop, konser musik hingga event pada pameran dagang.

Diprediksi keterpurukan bioskop akan meningkat hingga tahun 2021 mendatang.

Dampak tersebut tentu berpengaruh terhadap belanja iklan yang merosot hingga 13,4 persen di tahun 2020.

Baca Juga: Kota Depok Diprediksi Alami Kondisi Cuaca Bervariasi

Meski begitu, peningkatan yang signifikan terjadi pada pendapatan video langganan on demand.

Menghadapi kondisi krisis yang terus merambat ke seluruh lapisan perekonomian global, tetapi pihak PwC memprediksi pertumbuhan fundamental industri akan semakin meroket dalam beberapa tahun ke depan.

"Pada 2015, pendapatan bioskop tercatat tiga kali lipat dari video langganan on demand (SVOD). Namun, sekarang pendapatan SVOD akan melampaui film box office di bioskop dan akan melonjak 5 tahun lagi," tutur riset PwC.

Di 2021 mendatang, proyeksi PwC terhadap belanja industri dan hiburan akan mengalami peningkatan sebesar 6,4 persen disertai perkembangan pendapatan berskala global.

Sehingga pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) industri yang satu ini akan memperoleh kemajuan hingga 2,8 persen.

Baca Juga: Viral Wanita Gunting Bendera Merah Putih, Politisi Ingatkan Pahlawan yang Gugur Demi Kemerdekaan RI

Riset PwC juga memperkirakan CAGR Indonesia terhadap industri media serta hiburan di tahun 2019 hingga 2024 akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara lain dengan peningkatan sebesar 5,29 persen.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x