PR DEPOK – Belakangan ini, kabar mengenai varian Delta Plus yang sempat menghentak di mancanegara dinyatakan sudah ditemukan di Indonesia.
Kabar ditemukannya varian Delta Plus ini tentu memunculkan kekhawatiran dan kebingungan di masyarakat Indonesia akibat terlalu masifnya informasi yang belum jelas kebenarannya.
Dokter Adam Prabata kandidat Doktor Filosofi bidang Ilmu Kedokteran Universitas Kobe akan menjelaskan apa yang perlu diketahui mengenai varian Delta Plus.
Varian Delta Plus memiliki nama resmi Varian AY.1 karena nama Delta Plus bukan merupakan nama resmi atau nama saintifik.
“Penamaan varian delta plus muncul karena adanya mutasi tambahan yaitu mutasi protein spike K417N pada varian delta,” ungkap dokter Adam dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Instagram @adamprabata.
Mengacu pada klasifikasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC menyatakan bahwa varian Delta Plus (AY.1) masih merupakan bagian dari varian Delta.
“Mutasi KA417N hingga saat ini belum membuat varian Delta Plus menjadi varian yang punya klasifikasi sendiri,” jelas dokter Adam.