5 Cara Untuk Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan Yang Kurang Sehat 

- 25 September 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi junk food.
Ilustrasi junk food. /PEXELS/

 

PR DEPOK - Makanan olahan banyak jenisnya seperti makanan yang dikalengkan, dimasak, dibekukan, dipasteurisasi, atau dikemas.
 
Seperti yang diketahui, makanan olahan merupakan makanan yang telah melewati proses-proses tertentu, proses pada makanan olahan ini sengaja dilakukan pada makanan tersebut dengan suatu tujuan.
 
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Healthline, beberapa contoh makanan olahan tersebut antara lain seperti sayuran kaleng, buah-buahan beku, dan produk susu yang dipasteurisasi, jenis makanan tersebut bisa menjadi bagian dari diet sehat.
 
 
Namun, Hal tersebut menambahkan bahwa, ada beberapa makanan olahan yang sarat dengan garam, gula, aditif, dan pengawet, yang dapat membahayakan kesehatan Anda.
 
Mangurangi asupan makanan olahan ini adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kesehatan Anda dan meningkatkan kualitas tubuh Anda.
 
Tanpa basa-basi lagi, berikut 5 cara sederhana untuk mengurangi konsumsi makanan olahan yang kurang sehat.
 
1.Tukar biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh.
 
Salah satu cara paling sederhana yang pertama adalah, mengurangi asupan makanan olahan dimulai dari menukarnya dengan makanan utuh yang lebih sehat.
 
Anda dapat menukar biji-bijian olahan seperti pasta putih, nasi dan roti dengan alternatif gandum utuh, seperti nasi merah dan pasta gandum utuh.
 
 
Biji-bijian utuh memiliki lebih tinggi nutrisi penting seperti serat, juga telah terbukti melindungi terhadap kondisi seperti penyakit jantung, diabetes, dan jenis kanker tertentu.
 
2.Minum air putih secukupnya.
 
Minuman manis seperti soda, teh manis, jus buah, dan minuman olahraga (energi) mengandung gula dan kalori yang tinggi tetapi rendah nutrisi penting.
 
Selalu mengganti jenis minuman manis ini dengan air putih sepanjang hari adalah cara yang bagus untuk mengurangi asupan makanan olahan dan meningkatkan kualitas kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan.
 
Air bersoda atau minuman yang memiliki rasa manis adalah dua pilihan bagus jika air putih bukan minuman favorit Anda.
 
Sebagai alternatif, Anda dapat mencoba memasukkan air dengan buah atau rempah segar untuk menambah rasa jika kurang minat terhadap air putih.
 
 
3.Makan lebih banyak sayuran sehat.
 
Saat Anda sedang menyiapkan makanan di rumah, sertakan setidaknya satu porsi sayuran untuk meningkatkan asupan makanan sehat untuk tubuh Anda.
 
Contohnya seperti menambahkan bayam ke telur orak-arik Anda, menumis brokoli, atau memasukkan wortel dan kembang kol ke dalam sup masakan Anda.
 
Sayuran adalah sumber serat yang sangat bergizi dan bagus, yang membuat Anda merasa kenyang di antara waktu makan untuk membantu mengurangi nafsu makan.
 
4.Siapkan camilan sehat dirumah.
 
Ada beberapa camilan sehat seperti buah segar, kacang campuran, edamame, dan sayur-sayuran.
 
Jika anda memiliki waktu luang, Anda juga dapat menyiapkan beberapa makanan ringan sederhana terlebih dahulu.
 
Seperti Telur rebus atau oat merupakan beberapa camilan enak yang bisa Anda siapkan dengan cepat dan juga bisa disimpan untuk nanti.
 
 
5.Makan lebih sedikit daging olahan.
 
Daging olahan seperti sosis, kornet, bakso dan semacamnya, jenis daging olahan tersebut yang telah diolah melalui proses panjang, belum tentu tidak sehat.
 
Tetapi tetap dapat menyebabkan berbagai masalah pada tubuh, jika dikonsumsi secara berlebihan.
 
Hal tersebut menambahkan bahwa, kandungan gizi pada makanan olahan ini, jauh berbeda dengan makanan yang alami.
 
Anda bisa menukar jenis makanan olahan ini dengan daging yang masih belum diproses.
 
Seperti ayam segar, salmon, atau kalkun, Anda juga dapat mengganti daging kemasan dengan isian sandwich lainnya, termasuk salad tuna, dada ayam, atau telur rebus.
 
 
Sebagai opsi alternatif, Anda bisa makan lebih banyak protein nabati, seperti kacang-kacangan, lentil, tahu, atau tempe.
 
Lakukan semua cara tersebut secara perlahan dan bertahap, tidak perlu sepenuhnya menghilangkan makanan olahan Anda.
 
Pada faktanya, membuat perubahan secara perlahan seringkali lebih efektif dan berkelanjutan.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x