Penyakit Hansen menghasilkan ulkus kulit, kerusakan saraf, dan kelemahan otot. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan parah dan kecacatan yang signifikan.
Penyakit Hansen adalah salah satu penyakit tertua yang tercatat dalam sejarah. Referensi tertulis pertama yang diketahui tentang penyakit Hansen berasal dari sekitar tahun 600 SM.
Baca Juga: Link Streaming dan Jadwal Pertandingan Indonesia Masters 2023 Babak Semifinal, Ada 3 Wakil Indonesia
Kusta diperkirakan menyebar melalui kontak dengan sekresi mukosa seseorang yang terinfeksi. Hal itu biasanya terjadi ketika seseorang dengan penyakit Hansen bersin atau batuk.
Penyakit tersebut sebenarnya tidak terlalu menular. Namun, kontak dekat dan berulang dengan orang yang tidak diobati untuk jangka waktu lama dapat menyebabkan tertular penyakit Hansen.
Penyakit Hansen umum terjadi di banyak negara, terutama yang beriklim tropis atau subtropis dan tidak terlalu umum di Amerika Serikat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius Sabtu, 28 Januari 2023: Gunakan Kepintaranmu untuk Maju
Gejala utama penyakit Hansen meliputi:
- Kelemahan otot
- Mati rasa di tangan , lengan , kaki , dan kaki
- Lesi kulit
Lesi kulit mengakibatkan penurunan sensasi sentuhan, suhu, atau nyeri. Gejala tersebut tidak sembuh, bahkan setelah beberapa minggu. Lesi kulit itu lebih terang dari warna kulit normal atau mungkin memerah karena peradangan.