Ini Hal yang Menyebabkan Konflik Ibu Mertua dengan Menantu Wanita Terjadi

- 6 Februari 2023, 18:36 WIB
Peneliti mengungkapkan sejumlah alasan di balik konflik yang kerap terjadi antara ibu mertua dengan menantu wanita.*
Peneliti mengungkapkan sejumlah alasan di balik konflik yang kerap terjadi antara ibu mertua dengan menantu wanita.* /Pixels/Liza Summer/

PR DEPOK - Banyak wanita melaporkan ketegangan dalam hubungan mereka dengan ibu mertua mereka, sebuah konflik yang terkait dengan meningkatnya ketidakpuasan pernikahan.

Situasi menyedihkan ini akan membuat wanita berpikir tentang stereotipe hubungan ibu mertua/menantu lalu menjadi khawatir. Wanita akan bertanya-tanya apakah ibu mertua mereka benar-benar tidak menyukainya, jika tidak, mengapa tidak? Mengapa konflik ibu mertua/menantu bisa begitu intens?

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Psychology Today, ketika orang berbicara tentang konflik antar keluarga, mereka sering mengidentifikasi hubungan ibu mertua sebagai hal yang sangat berat bagi pengantin baru. Pada generasi sebelumnya, konflik ini sangat intens karena wanita sering tinggal satu atap dengan ibu mertua, sehingga mengambil peran junior dalam rumah tangga.

Pengaturan seperti itu dapat menciptakan konflik ketika dua orang asing berbagi ruang hidup yang sama. Bagaimana furnitur harus diatur, bagaimana seharusnya rumah dirawat, makanan apa yang harus disiapkan, bagaimana seharusnya dimasak, dan lain-lain. Selain itu, bisa tentang siapa yang membuat keputusan anggaran dan siapa yang melakukan pekerjaan itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan Cancer, Leo, dan Virgo, 6-12 Februari 2023: Ada Kesempatan Naik Gaji

Selain konflik dengan ibu mertua, ipar yang ikut campur dan protektif pun akan menjadi tantangan tersendiri.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari NY Post, sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Evolutionary Psychological Science menemukan bahwa baik pria maupun wanita dilaporkan memiliki lebih banyak konflik dengan ibu mertua mereka (44 persen) dibandingkan dengan ibu mereka sendiri (39 persen).

Mayoritas konflik antara pasangan dan ibu mertua berkisar pada keuangan dan pengasuhan anak. Hal ini tentu tidak mengherankan, karena keuangan dan anak-anak adalah hal umum di antara faktor stress teratas dalam banyak hubungan.

Masalah-masalah ini sangat penting untuk pernikahan yang sukses karena keduanya merupakan pusat untuk keberhasilan jangka panjang, catat studi tersebut.

Baca Juga: Prabowo Subianto Minta Kader Partai Gerindra Akui Keberhasilan Pemerintahan Jokowi

Para peneliti menyatakan bahwa hal ini dipengaruhi oleh konflik genetik, karena setiap orang secara tidak sadar bertindak demi kepentingan kerabat genetik mereka, alih-alih demi kepentingan terbaik setiap individu.

“Konflik genetik ini dapat menyebabkan ketidaksepakatan mertua. Hasil kami konsisten dengan hipotesis bahwa konflik genetik dapat mendasari interaksi sosial negatif yang terjadi dalam hubungan (ipar)," ujarnya.

Para peneliti mencatat bahwa konflik antara mertua juga kemungkinan disebabkan oleh fakta bahwa mereka tidak memilih untuk memiliki hubungan satu sama lain, tetapi dipaksa ke dalam ikatan keluarga sebagai konsekuensi yang tidak diinginkan dari hubungan romantis anak-anak mereka.

Sementara pria dan wanita yang melaporkan konflik dengan ibu mertua mereka. Ibu melaporkan lebih sedikit konflik dengan anak wanita mereka (17 persen) dibandingkan dengan menantu (18 persen). Hal ini selaras dengan pengetahuan yang berlaku dalam masyarakat dan banyak budaya populer yang sering menyarankan bahwa hubungan ibu dan menantu wanita mungkin sangat sarat dengan konflik.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: NY Post Psychology Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x