PR DEPOK - Kondisi patah hati biasanya dapat menyebabkan seseorang menangis, bersedih bahkan mengalami gangguan kesehatan.
Saat patah hati, emosi negatif dapat meluap-luap dalam tubuh kita hingga terasa menyakitkan secara fisik, karena dipengaruhi hormon stres kortisol.
Selain itu, patah hati juga bisa meningkatkan adrenalin dan noradrenalin yang menyebabkan penurunan hormon bahagia serotonin dan oksitosin di tubuh.
Baca Juga: Tes IQ Ilusi Optik: Jenius Sekali jika Anda Temukan Pensil di Tumpukan Buku Ini dalam Waktu 15 Detik
Pakar kesehatan dr Deborah Lee mengatakan ketika seseorang mengalami putus cinta, maka kadar oksitosin dan dopamin orang tersebut akan mengalami penurunan.
Sedangkan di saat yang sama, peningkatan kadar salah satu hormon yang bertanggung jawab atas terjadinya stres adalah kortisol.
Kortisol yang meningkat bisa berkontribusi di kondisi tekanan darah tinggi, penambahan berat badan, jerawat, dan peningkatan kecemasan.