Studi: Kurang atau Terlalu Banyak Tidur Dapat Menyebabkan Masalah Kesehatan

- 7 Maret 2023, 09:50 WIB
Sebuah studi menjelaskan jika seseorang kurang tidur atau terlalu banyak tidur dapat menyebabkan masalah kesehatan.*
Sebuah studi menjelaskan jika seseorang kurang tidur atau terlalu banyak tidur dapat menyebabkan masalah kesehatan.* /Unsplash/Mert Kahveci/

PR DEPOK - Faktor-faktor seperti usia, kondisi kesehatan, dan kehamilan diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi, seperti pilek dan juga flu.



Namun, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychiatry menyoroti elemen lain yang dapat memengaruhi risiko seseorang rentan terkena masalah kesehatan yaitu pola tidur.

“Temuan ini merupakan bukti tambahan mengapa setiap orang harus memprioritaskan tidur,” kata Ingeborg Forthun, PhD, seorang peneliti di Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia dan salah satu penulis studi tersebut.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari New York Post, sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan di Frontiers in Psychiatry menyimpulkan bahwa tidur malam yang nyenyak bisa menjadi cara yang efektif untuk menangkal penyakit, tetapi ternyata seseorang pun bisa rentan terhadap suatu penyakit apabila jam tidur terlalu banyak atau terlalu kurang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Selasa, 7 Maret 2023: Bertemu Seseorang Istimewa dan Peluang Kerja Terbuka Lebar

Ilmuwan di Universitas Bergen menganalisis data dari 1.848 pasien di seluruh Norwegia. Kuesioner mensurvei tentang pola tidur mereka seperti berapa lama mereka biasanya tidur, kapan mereka tidur, dan apakah mereka menganggap kualitas tidur mereka baik.

Responden juga diminta mengungkapkan apakah mereka pernah mengalami infeksi atau mengonsumsi antibiotik dalam tiga bulan sebelumnya.

 

Para peneliti menemukan bahwa, peserta yang tidur lebih dari sembilan jam, 44 persen lebih melaporkan terkena infeksi. Sedangkan pasien yang tidur kurang dari enam jam semalam atau menderita insomnia kronis 27 persen lebih membutuhkan antibiotik untuk menangkal infeksi.

“Risiko infeksi yang lebih tinggi di antara pasien yang melaporkan durasi tidur pendek atau panjang tidaklah mengejutkan, karena kita tahu bahwa infeksi dapat disebabkan karena kurang tidur dan mengantuk,” kata Dr. Ingeborg Forthun, penulis korespondensi studi tersebut.

Baca Juga: Viral di TikTok! Lirik Lagu Difa Indra Adella 'Ngopi Maszeh'

“Tetapi risiko infeksi yang lebih tinggi di antara mereka yang memiliki gangguan insomnia kronis menunjukkan bahwa pola tidur yang buruk dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: New York Post Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x