PR DEPOK - Ogoh-ogoh adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Bali menjelang Hari Nyepi. Tradisi Ogoh-ogoh akan dilakukan di Pengerupukan atau tilem sasih kesanga.
Tradisi Ogoh-ogoh yang diadakan di Bali memiliki versi yang berbeda, Ogoh-ogoh adalah patung dan termasuk kebudayaan masyarakat Bali yang menggambarkan Bhuta Kala.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari desasangeh.badungkab.go.id, simak artikel ini yang memberikan informasi makna tradisi Ogoh-ogoh dan sejarah tradisi tersebut.
Baca Juga: 6 Tradisi Sambut Ramadhan 2023 di Indonesia, Salah Satunya Munggahan dari Jawa Barat
Sejarah Ogoh-ogoh
Ogoh-ogoh telah ada sejak zaman Dalem Balikang, saat itu Ogoh-ogoh dipakai untuk upacara pitra yadnya.
Beberapa orang mengatakan bahwa tradisi Ogoh-ogoh berasal dari tradisi Ngusaba Ngong-Nging dari Selat, dan Karangasem.
Selain itu, ada juga yang berpendapat lain yang mengatakan bahwa Ogoh-ogoh ada karena barong landung adalah wujud dari Raja Jaya Pangus dan Putri Kang Cing Wei yang merupakan suami dan istri.
Baca Juga: Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun, Apakah Bisa Dicairkan?
Rupa dari Raja dan Putri tersebut sangat buruk dan menakutkan sehingga muncullah Ogoh-ogoh.