Baca Juga: Sedang Berpuasa Harus Perhatikan Beberapa Hal Ini agar Tubuh Tetap Bugar!
Kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Berbicara mengenai orang yang rugi dan bangkrut dari sudut pandang dunia dan sudut pandang akhirat sudah pasti memiliki arti yang sangat jauh. Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda,
أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
Artinya: “Apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu?”
Para sahabat pun menjawab, ”Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda lainnya.”
Baca Juga: Potensi Cuaca di Sejumlah Wilayah Indonesia Jumat, 31 Maret 2023: Hujan Lebat hingga Angin Kencang
Namun, Nabi SAW menjawab dengan sudut pandang yang berbeda. Beliau bersabda,
“Orang yang bangkrut dari umatku ialah orang yang datang pada hari Kiamat membawa pahala shalat, puasa dan zakat. Namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa alasan yang dibenarkan). Maka orang-orang yang menjadi korbannya ini akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikan si pelaku. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka.” [HR. Muslim].
Inilah bangkrut yang sebenarnya. Seseorang menyangka sudah berada dalam kondisi siap panen pahala, ternyata perbekalan pahalanya malah diberikan pada orang lain. Hingga ia bangkrut di akhirat.