Apa Itu Papilledema dan Penyebabnya, Penyakit yang Jadi Akhir Karier Kurnia Meiga

- 12 Maret 2024, 10:10 WIB
Berikut penjelasan penyakit Papilledema yang menjadi penyebab Kurnia Meiga pensiun sebagai atlet sepakbola.*
Berikut penjelasan penyakit Papilledema yang menjadi penyebab Kurnia Meiga pensiun sebagai atlet sepakbola.* /TikTok @KurniaMeiga/

PR DEPOK - Nama Kurnia Meiga saat ini sedang hangat dibicarakan publik. Namanya kembali mencuat usai dirinya mulai membuka diri ke publik terkait penyakit Papiledema yang dideritanya serta kabar perceraiannya dengan Azhiera Adzka Fathir.

Kondisinya sekarang yang berjuang melawan penyakitnya dengan berjualan keripik ikut memancing simpati netizen.

Jadi sebenarnya apa itu penyakit Papilledema yang menjadi penyebab mantan atlet sepak bola tersebut pensiun?

Dikutip dari Healthline, Papilledema merupakan penyakit yang terjadi karena adanya tekanan di otak yang membuat saraf optik membengkak.

Baca Juga: Pegadaian Buka Pendaftaran Mudik Gratis 2024: Ini Link Daftar, Syarat, Jadwal, dan Tujuan Keberangkatan

Gejala awal yang pada umumnya muncul yaitu terjadinya perubahan singkat pada penglihatan mata. Penglihatan menjadi kabur, adanya kilatan cahaya, penglihatan ganda, atau terjadinya kehilangan penglihatan selama beberapa detik.

Jika tekanan otak berlanjut, perubahan penglihatan tersebut bisa berlangsung selama beberapa menit bahkan lebih. Dalam beberapa kasus penyakit ini bahkan bisa menjadi permanen.

Pembengkakan otak yang menyebabkan Papilledema bisa memicu gejala lain yang membedakannya dengan kondisi mata lain seperti mual, muntah, sakit kepala yang tidak normal, dan mendengar suara lain di telinga.

Penyebab Papilledema

Baca Juga: Recommend! Ini 10 Tempat Bukber di Padang, Paketnya Menggugah Selera

Cairan yang membasahi otak dan sumsum tulang belakang dikenal sebagai cairan Serebrospinal atau CSF. Pembengkakan saraf optik dapat terjadi ketika CSF menumpuk di tempat saraf optik dan vena retina sentral berjalan antara otak dan saraf mata. Daerah ini dikenal sebagai ruang subarachnoid.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x