Usai Unjuk Rasa Pecah, Tentara Israel Berupaya Tarik Pria Palestina yang Terluka di Ambulans

- 26 November 2020, 15:49 WIB
Ilustrasi unjuk rasa di Palestina.
Ilustrasi unjuk rasa di Palestina. /Pixabay/hosnysalah./

"Dunia melihat dalam video bagaimana tentara pendudukan menyerbu ambulans dengan senjata dan mencoba menangkap salah satu warga yang terluka," kata Menteri Kesehatan Palestina, Mai Al-Kaila, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari AlJazeera pada Kamis, 26 November 2020.

Kemudian, pada Selasa 24 November 2020, terdapat 24 warga Palestina terluka akibat peluru berlapis karet dan gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel pada mereka dalam aksi unjuk rasa di lembah Yordania.

Baca Juga: Meski Pemilu 2024 Masih 3,5 Tahun Lagi, Survei CPCS Tunjukkan Kenaikan Elektabilitas PDIP dan PSI

Untuk diketahui, Lembah Yordania merupakan rumah dari sekitar 60.000 warga Palestina.

Namun, menurut PBB hampir 90 persen tanahnya merupakan bagian dari Area C yang diketahui tiga per lima di Tepi Barat di bawah kendali penuh Israel.

Daerah tersebut termasuk pada area militer tertutup dan sekitar 50 pemukiman ilegal Yahudi, menampung sekitar 12.000 orang Israel.

Daerah itu juga berada di bawah ancaman aneksasi (pencaplokan) Israel. Rencana aneksasi Lembah Yordania secara resmi memicu kecaman internasional.

Baca Juga: Muncul Secara Misterius, Sebuah Tugu 'Alien' Ditemukan di Tengah Gurun tak Berpenghuni

Negara-negara Eropa dan Arab telah memperingatkan bahwa hal itu akan melanggar hukum internasional serta mengancam harapan yang tersisa untuk solusi dua negara.

Orang-orang Palestina di daerah tersebut dilarang melakukan aktivitas di tanah milik mereka sendiri.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x