Langkah Vaksinasi Indonesia Dinilai Salah, Vaksinolog Universitas Melbourne: Harusnya Lansia Dulu

HM
- 13 Januari 2021, 19:38 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pexels/Cottonbro

Ia mengkritik langkah pemerintah Indonesia yang tidak memprioritaskan lansia sebagai penerima vaksin Covid-19. 

Menurut Mulholland, korban tewas akibat Covid-19 di Indonesia paling banyak berusia 60 tahun lebih.

Baca Juga: Sarankan Pemerintah Tak Paksa Masyarakat Divaksin, Ferdinand: Meski Bisa, Cukup Vaksin yang Bersedia

“Jika Anda melihat semua penelitian yang dilakukan di setiap negara di dunia, bukti yang sangat menunjukkan bahwa faktor risiko terbesar untuk menjadi sakit parah akibat Covid-19 adalah usia," kata Mulholland dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera, Rabu 13 Januari 2021.

"Bahkan di Indonesia yang memiliki populasi muda, kematian terbanyak adalah orang di atas 60 tahun," katanya melanjutkan.

Kemudian data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia juga menguatkan argumen tersebut.

Baca Juga: Wakili Generasi Muda Pertama yang Disuntik Vaksin, Raffi Ahmad Imbau Masyarakat Tak Takut Vaksinasi

Orang yang berusia di atas 60 tahun memang hanya mewakili 10 persen dari populasi Indonesia, tetapi 39 persen dari kematian akibat Covid-19.

“Bahwa apa yang mungkin sebenarnya coba dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah mencapai kekebalan komunitas dengan memvaksinasi orang dewasa muda yang merupakan penyebar penyakit paling kuat,” kata dia.

Lebih lanjut menurut Mulholland, masalah dari strategi ini adalah tidak adanya bukti yang menunjukkan bahwa vaksinasi mencegah penerima untuk tertular dan menularkan penyakit.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x