Disebut sebagai 'Mesin Bayi', Pemerintah China Paksa Wanita Muslim Uighur Operasi Pengangkatan Rahim

- 15 Januari 2021, 19:21 WIB
Ilustrasi bendera China.
Ilustrasi bendera China. /Pixabay/Chicken Online.

Melalui studi yang dilakukan Associated Press pada Juni 2020 lalu, peneliti menemukan bukti adanya upaya menurunkan angka kelahiran di Uighur dan kelompok minoritas lainnya.

Upaya tersebut dilakukan dengan memaksa wanita-wanita di sana menjalani operasi pengangkatan rahim dan operasi aborsi.

Polisi juga dilaporkan menggerebek rumah muslim Uighur dan menahan keluarga yang beranggotakan lebih dari tiga anak.

Baca Juga: Dukung Keputusan Jokowi Pilih Komjen Sigit, Wakapolri: Kami akan Sama-sama Bangun Institusi

Mereka kemudian dimasukkan ke kamp penahanan apabila tidak membayar denda yang sudah ditentukan.

Lebih lanjutnya, melalui wawancara dengan 30 mantan tahanan kamp penahanan, anggota keluarga dan mantan instruktur kamp, Associated Press mengungkapkan kenyataan mengerikan yang dihadapi para orang tua, terutama wanita, dari agama minoritas di China.

Laporan tersebut menyampaikan bahwa ada penurunan angka kelahiran di Xianjiang pada 2019 lalu.

Beberapa ahli menyebut pengendalian populasi itu sebagai genosida demografis.

Baca Juga: Mbak You Ramal Jokowi Lengser, Husin Shihab: Jangan-jangan Dukun Bayaran Oposisi

Sebagai informasi, pernyataan Kedubes China menyebut wanita muslim Uighur sebagai Mesin Bayi telah dihapus oleh pihak Twitter.

Pihak Twitter menyatakan dalam pernyataannya bahwa cuitan dari Kedubes China tersebut telah melanggar kebijakan yang ditetapkan oleh platform Twitter.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x