Emban Misi Cari Jejak Mikroba Purba, Penjelajah NASA Perseverance Berhasil Mendarat dengan Selamat di Mars

- 19 Februari 2021, 10:42 WIB
Situasi pendaratan di Mars.
Situasi pendaratan di Mars. /Twitter @NASAPersevere
 
PR DEPOK - Penjelajah science NASA pada Kamis, 18 Februari 2021 berhasil menembus atmosfer Mars dan mendarat dengan selamat di dasar kawah yang luas. 
 
Pendaratan pertama tersebut dilakukan untuk mencari jejak kehidupan mikroba purba di Planet Mars. 
 
Manajer misi di Jet Propulsion Laboratory NASA sontak bertepuk tangan dan bersorak saat mengetahui sinyal radio mengonfirmasi bahwa kondisi penjelajah roda enam telah selamat dari proses mendaratnya yang berbahaya.
 
 
Dalam konfirmasi tersebut, penjelajah itu juga mendarat dengan selamat di zona target yakni di area dalam kawah Jezero, situs dasar danau Mars yang telah lama hilang. 
 
Perjalanan yang ditempuh dengan pesawat luar angkasa ini memakan waktu selama hampir tujuh bulan lamanya dan menempuh jarak 472 juta km (293 juta mil) sebelum menembus atmosfer Mars dengan kecepatan 19.000 km per jam (12.000 mil per jam).
 
Proses pendaratan yang rumit dan menantang selama serangkaian manuver kompleks dijuluki oleh NASA sebagai teror tujuh menit.
 
 
Pasalnya proses itu juga menjadi prestasi paling rumit dalam sejarah penerbangan ruang angkasa robotik.
 
"Ini tandanya: NASA berhasil, NASA berhasil!," kata Rob Manning selaku kepala insinyur untuk Jet Propulsion Laboratory NASA setelah beberapa saat pendaratan. 
 
Hasil yang memuaskan itu tentunya diperoleh berkat kerja keras dari tim NASA dan mereka mengaku bahagia atas pencapaian besar mereka selama ini. 
 
 
"Dan kami satukan tangan dan pikiran kami, dan kami berhasil. Inilah yang telah NASA lakukan, inilah yang bisa kami lakukan selaku negara," ucap Rob menambahkan
 
Pendaratan tersebut telah mewakili bagian paling berisiko dari upaya yang sudah dilakukan selama dua tahun dan menghabiskan biaya senilai 2,7 miliar dolar. 
 
Penjelajahan itu memiliki misi utama yakni mencari kemungkinan adanya tanda-tanda fosil mikroba yang mungkin saja sudah berkembang di Mars sekitar 3 miliar tahun yang lalu, tepatnya saat planet keempat dari matahari lebih hangat, lebih basah, dan berpotensi ramah untuk ditinggali.
 
 
Para ilmuwan berharap penjelajah bisa menemukan biosignatures yang tertanam dalam sampel sedimen kuno yang dirancang untuk dianalisis di masa depan ketika kembali ke bumi.
 
Dua misi Mars berikutnya direncanakan untuk mengambil sampel dan mengembalikannya ke NASA pada dekade berikutnya. 
 
Misi Perseverance menurut NASA merupakan misi yang paling ambisius dari hampir 20 misi Amerika Serikat (AS) ke Mars sejak terbangnya pesawat ruang angkasa Mariner pada tahun 1965.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x