Penghentian Normalisasi Dianggap sebagai Kesalahan Fatal, Stafsus PUPR: Naturalisasi Pemahaman yang Salah

HM
- 25 Februari 2021, 13:46 WIB
Warga membangun kembali rumahnya yang berada di bantaran sungai Ciliwung, kawasan Manggarai, Jakarta.
Warga membangun kembali rumahnya yang berada di bantaran sungai Ciliwung, kawasan Manggarai, Jakarta. /Aprillio Akbar/Antara

“100 meter kubik saja itu kita tahan satu jam, itu ada kira-kira 8,1 juta air yang harus dicarikan ruangnya. Enam jam kita tahan kira-kira ada 5100 hektar yang tergenang laut kedalam satu meter. Yang diinginkan dari konsep naturalisasi Anies, saya pikir salah,” ucapnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria membantah telah memberhentikan program tersebut.

Baca Juga: Warganet RI Paling Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Ariel Heryanto: Bangsa Super Religius Jadi yang Terparah?

Buktinya menurut Riza anggaran pembebasan lahan untuk proyek tersebut masih ada hingga saat ini.

“Ini (anggaran) program normalisasi, ketika dibuat normalisasi ternyata tidak menyelesaikan (banjir) malah meluap,” kata Riza Patria.

Menjawab pernyataan tersebut Firdaus Ali mengatakan bahwa manfaat dari proyek normalisasi itu tak bisa dirasakan karena memang proyeknya belum selesai.

Baca Juga: Kerumunan Jokowi Disamakan dengan Kasus HRS, Teddy: Tak Bisa Disamakan, Tidak Ada Pasal Pidana Berkerumun

“Ini harus diluruskan, karena belum selesai (proyeknya) belum jadi barangnya sehingga air belum bisa dialirkan ke laut,” ujar Firdaus Ali.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Mata Najwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x