China Luncurkan Paspor Virus untuk Meningkatkan Perjalanan Internasional dan Dorong Pemulihan Ekonomi

- 10 Maret 2021, 19:16 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pexels/Edward Jenner /

Penggunaan kode QR yang ada di paspor virus ini memungkinkan setiap Negara bisa mendapatkan informasi kesehatan warga Negara asing dengan mudah, khususnya terkait Covid-19.

China memang kerap melakukan langkah unik dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini.

Sebelumnya, pada Januari 2021 lalu, beberapa kota di China terutama yang masuk kategori berisiko tinggi penularan Covid-19, mewajibkan warga yang baru datang melakukan tes usap melalui dubur (anal swab test).

Pemerintah Kota Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong, bahkan memberlakukan peraturan wajib anal swab test terhadap para penumpang pesawat internasional sebelum mengakhiri masa karantina.

Baca Juga: Muak Baca Pemberitaan Demokrat, Nyai Dewi: Itu Partai Cuma Cari Keuntungan Doang, tak Punya Jiwa Nasionalisme

Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat Universitas Fudan, Shanghai, Lu Hongzhou mengatakan, bahwa pengambilan sampel melalui anus tersebut lebih akurat daripada melalui tenggorokan atau hidung.

"Mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan ada kemungkinan hasilnya salah," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Para ilmuwan juga mendapati bahwa virus di hidung dan tenggorokan lebih cepat hilang daripada di anus. Oleh sebab itu, diduga ada banyak kasus Covid-19 tanpa gejala yang ditemukan.

Akan tetapi, metode tes Covid-19 melalui anus tersebut memunculkan perdebatan di jagat dunia maya di China.

Baca Juga: Mudahkan Masyarakat dan Cegah Penyalahgunaan Wewenang, Kapolri Minta Layanan Lantas Beralih ke Digital

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x