Melukis Lutut, Tren Fasihon Perempuan Barat 1920-an sebagai Pergerakan Emansipasi yang Kini Terlupakan

- 4 April 2021, 14:52 WIB
Potret tren melukis lutut pada pertengahan tahun 1920-an.
Potret tren melukis lutut pada pertengahan tahun 1920-an. /Instagram @albertahenhouse

PR DEPOK – Saat ini, berbicara mengenai fashion, umumnya akan berkutat pada busana, gaya rambut, atau aksesoris seperti kalung, gelang, jam tangan, dan semacamnya.

Namun, bagaimana jika melukis lutut merupakan sebuah tren fashion yang popular di kalangan perempuan?

Pada pertengahan 1920-an, melukis lutut telah menjadi tren fashion di kalangan perempuan, khususnya di dunia Barat.

Baca Juga: Sindir Pemerintah, Said Didu ke Mahfud MD: Biar Jelas Buat Perppu, Acara yang Dihadiri Presiden Bebas Prokes

Para “flapper” atau generasi perempuan muda Barat pada 1920an, mengenakan rok yang lebih pendek dari sebelumnya dan menurunkan stocking mereka di bawah lutut.

Mereka lantas mengecat atau melukis lutut mereka dengan desain yang beragam, Ada yang berkisar dari huruf sederhana, seperti inisial pacar atau kekasih mereka, hingga motif bunga, lanskap, dan bahkan potret detail.

Beberapa dari mereka ada yang melakukannya sendiri dengan menggunakan cat air atau cat minyak, sedangkan yang lainnya menggunakan jasa seniman.

Baca Juga: Sindir Kehadiran Jokowi di Pernikahan Atta dan Aurel, Fiersa Besari: Banyak Paradoks di Negeri Ini

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Oddity Central, seorang ibu rumah tangga bernama Clarice Wilson, menggunakan tren melukis lutut saat itu untuk menyindir suaminya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x