PR DEPOK – Terjebaknya kapal kargo The Ever Given di Terusan Zues, mengakibatkan macetnya lalu lintas laut, terutama untuk distribusi perdagangan.
Bahkan, kemacetan tersebut menyebabkan kerugian dunia mencapai sekira Rp5,6 miliar per jam.
Kerugian tersebut tidak hanya berdampak pada lalu lintas kapal lain yang pada akhirnya tidak dapat melewati Terusan Zues, tetapi juga berdampak pada pemerintah Mesir yang tidak dapat memungut pajak tol laut dari kapal-kapal yang tidak dapat melewati jalur tersebut.
Baru-baru ini, pemerintah Mesir menyatakan, bahwa mereka tidak akan melepaskan kapal The Ever Given sampai pemiliknya setuju untuk membayar biaya kompensasi hingga mencapai sekira Rp14,6 triliun akibat kapal tersebut menutup jalur Terusan Zues.
“Kapal (The Ever Given) akan tetap di sini sampai penyelidikan selesai dan kompensasi dibayarkan. Kami berharap masalah ini bisa segera diselesaikan, ” kata Letnan Jenderal Osama Rabie, yang mengepalai Badan Terusan Suez, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket.
Osama Rabie menjelaskan, biaya kompensasi mencapai Rp14,6 triliun tersebut untuk menutupi biaya peralatan dan mesin yang digunakan untuk membersihkan rute, kerusakan rute akibat kapal keruk, dan untuk memberi kompensasi kepada sekira 800 pekerja untuk memindahkan kapal yang terdampar di Terusan Zues.
Jumlah biaya kompensasi tersebut, juga termasuk perkiraan biaya kerugian yang ditanggung pemerintah Mesir, serta 400 kapal yang gagal melewati Terusan Zues.