Pria Pengidap Down Syndrome Asal China Dibunuh Lalu Ditukar Jasadnya dengan Jenazah yang Hendak Dikremasi

- 15 April 2021, 21:03 WIB
Ilustrasi kremasi atau pembakaran jenazah.
Ilustrasi kremasi atau pembakaran jenazah. /Pixabay

PR DEPOK - Sejak tahun 2012, Republik Rakyat China (RRC) telah mengeluarkan kebijakan untuk mengremasi jasad anggota keluarga yang telah tiada bagi seluruh masyarakatnya, tanpa kecuali.

Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengatasi kebutuhan lahan yang semakin sedikit dan menyelamatkan tanah.

Seperti yang diketahui, China merupakan negara dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi di dunia sehingga mendorong adanya kebutuhan lahan untuk tempat tinggal, industri, dan lainnya.

Baca Juga: Status Keanggotaan 2 Tersangka 'Unlawfull Killing', Simak penjelasan Polri

Oleh karena itu, kebijakan mengenai kremasi jenazah angggota keluarga diberlakukan sejak tahun 2012.

Akan tetapi, kebijakan kremasi ini membuat sebagian orang bermain curang dan cenderung bertindak kriminal, seperti kasus yang menimpa pria dengan down syndrome bernama Lin.

Ia harus meregang nyawa akibat dibunuh dan jasadnya ditukar dengan jenazah yang hendak dikremasi.

Baca Juga: Selain Bisa Pengaruhi Fungsi Otak, Ternyata Ini 5 Dampak Bahaya Kurang Minum Air Putih Bagi Tubuh

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari World of Buzz, sejumlah kasus penukaran jenazah dilakukan demi menghindari kremasi dan mengadakan pemakaman secara sembunyi-sembunyi. 

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x