PR DEPOK – Amerika Serikat merencanakan misi penelitian “gila” senilai ratusan juta dollar AS, yakni untuk mengurangi suhu sinar matahari.
Para ilmuwan kini berencana mengumpulkan dana senilai 100 juta dollar AS (sekira Rp1,4 triliun) hingga 200 juta dollar AS (sekira Rp2,8 triliun) dalam waktu lima tahun untuk menyelesaikan misi ini.
Dana senilai triliunan rupiah tersebut juga akan digunakan untuk mempelajari lebih dalam tentang sinar matahari, risiko berbahaya yang akan mereka hadapi, dan bagaimana teknologi tersebut dapat dikelola dengan cara yang lebih masuk akal.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos Rp3,5 Juta untuk Tambahan Modal Usaha dari Kemensos
Misi tersebut juga harus mendapatkan perizinan dengan pertimbangan, bahwa misi tersebut dapat menawarkan pengetahuan kritis yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain.
Para ilmuwan berharap mendapatkan persetujuan segera dari komite independen untuk pengujian misi tersebut, yang nyata ditentang oleh beberapa kelompok lingkungan.
National Academy of Sciences (NAS) mengatakan, bahwa untuk mengurangi suhu sinar matahari, sebenarnya bisa dilakukan dengan pengurangan emisi bahan bakar fosil.
Hal tersebut menjadi tindakan yang paling relevan dan penting untuk mengatasi krisis perubahan iklim, dibanding harus mengurangi suhu sinar matahari.