PR DEPOK – Beberapa hari terakhir, hubungan antara Israel dan Palestina semakin memanas pascabentrokan yang terjadi di Masjid Al Aqsa.
Menanggapi kerusuhan yang terjadi di Masjid Al Aqsa, kelompok Hamas membalas dengan melepaskan roket roket ke Yerusalem dan Tel Aviv yang menewaskan 7 orang warga sipil.
Selanjutnya, pada Kamis 13 Mei 2021 dini hari, lewat udara, Israel menyerang sebuah bangunan tempat tinggal berlantai enam di Kota Gaza milik Hamas, kelompok Islam yang mengendalikan daerah Palestina hingga menyebabkan 83 orang tewas.
Baca Juga: Chelsea Takluk dari Arsenal 0-1, Thomas Tuchel: Kesalahan Kami, Tanggung Jawab Kami
Kelompok Hamas lalu meluncurkan serangan roket ke Israel selatan, saat Israel sedang mempersiapkan pasukan di sepanjang perbatasan Gaza.
"Kepala staf sedang memeriksa persiapan tersebut dan memberikan arahan, markas divisi dan tiga brigade manuver kami di Gaza mempersiapkan diri untuk situasi itu dan untuk berbagai kemungkinan," kata Letnan Kolonel Jonathan Conricus sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Tidak hanya itu, ia membantah tudingan Israel menyerang warga sipil.
Baca Juga: Viral Video Nia Ramadhani Ajari Anak Berdoa, Tuai Tanggapan Miring karena Alasan Ini
“Kami sangat memperhatikan korban sipil di Gaza dan kami ingin meminimalkannya. Itu prioritasnya," ujarnya.
Bagi Israel, penargetan Tel Aviv dan Yerusalem menjadi tantangan baru dalam konfrontasi dengan Hamas yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel dan AS.