Di sisi lain, ia mengatakan bahwa Israel saat ini tengah memanfaatkan ketidakberdyaan Palestina dengan terus menggempur negara tersebut menggunakant teknologi mutakhir yang dimiliki Israel.
"Jadi kita lihat bagaimana Israel memanfaatkan teknologi mutakhir melawan Palestina yang kewalahan lalu pakai teknologi paling tradisional dan paling murah, yaitu layang-layang yang dibekali dengan api untuk menghalau jet-jet tempur Israel," kata pengamat politik itu.
Baca Juga: Ditegur Anies Baswedan karena Kerumunan Pengunjung, Ancol Terpaksa Tutup untuk Lakukan Disinfeksi
Rocky Gerung menekankan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh Israel ini adalah penghinaan terhadap kemanusiaan.
Oleh karena itu, katanya, konflik Israel dan Palestina bukan soal agama, melainkan agresi yang dilakukan oleh negara kecil tetapi mendapat sokongan dari negara-negara besar.
"Ini agresi yang dilakukan oleh sebuah negara yang merasa adikuasa, kendati kecil, karena di-backup oleh negara-negara besar. Termasuk beberapa negara Arab yang akhirnya harus berbaik-baik dengan Israel, supaya mendapat izin membeli senjata Amerika," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Pasha Ungu Lebih Pilih Kota Jakarta Ketimbang Kota Palu karena Alasan Berikut
Pengamat politik itu pun meyakini bahwa di balik konflik Israel dan Palestina terdapat perdagangan senjata yang dilakukan oleh sejumlah negara.
Namun, ujar Rocky Gerung melanjutkan, di Indonesia sendiri, sejarah soal konflik tanah Israel dan Palestina ini seolah diabaikan dan menganggap konflik kedua negara tersebut adalah konflik antar agama.
"Jadi kita mesti lihat sebetulnya, ini betul-betul adalah perang yang disulut ambisi Israel. Jadi nggak ada urusan dengan masa lalu, agama apalagi," ujarnya.***