Ungkap 3 Kebohongan Israel, Omar Baddar: Sebut Roket Hamas Jadi Pemicu hingga Anak Palestina Dijadikan Tameng

- 18 Mei 2021, 09:56 WIB
Situasi konflik antara Palestina dan Israel.
Situasi konflik antara Palestina dan Israel. /Ibraheem Abu Mustafa/Reuters

PR DEPOK - Analis politik, Omar Baddar, mengungkap tiga mitos atau kebohongan yang terus diulang-ulang oleh para pembela Israel untuk membenarkan serangan terhadap Palestina.

Dalam video yang dibagikan oleh The Institute for Middle East Understanding (IMEU), Omar Baddar menyebutkan bahwa ada tiga kebohongan pembela Israel yang harus dibantah.

Kebohongan pertama adalah bahwa serangan Israel hanya merupakan respons terhadap roket yang ditembakkan Hamas kepada negara tersebut.

Baca Juga: KPK Ikuti Arahan Jokowi Soal TWK, Sindiran Gus Nadir: Memang Harus, Masa Mau Manut Sama Kakak Pembina

Padahal, kata Omar Baddar, sebelum roket Hamas ditembakkan pun, Israel sejak lama menjadi pemrakarsa dari kekerasan terhadap Palestina lantaran status quo negara tersebut melakukan pendudukan terhadap wilayah Palestina.

"Israel secara inheren adalah pemrakarsa kekerasan karena status quo sebelum roket apapun ditembakkan adalah bahwa Israel melakukan pendudukan di wilayah Palestina," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Instagram @theimeu.

Selain itu, lanjutnya, Israel juga menyerang Gaza dengan mengancurkan ekonomi wilayah tersebut, menghancurkan infrastruktur, sistem perawatan kesehatan, serta memutus hubungan penduduk Gaza dengan dunia luar, sehingga mereka tidak bisa bepergian keluar dari wilayah tersebut.

Baca Juga: Masih Ucapkan Alhamdulillah Meski Diserang Bom, Gadis Kecil Palestina: Aku Takut karena Aku Masih Muda

"Belum lagi pembersihan etnis (ethnic cleansing) di Tepi Barat, dan penolakan hak di mana-mana. Itulah kekerasan yang terus menerus dirasakan warga Palestina selama beberapa dekade," tutur Omar Baddar melanjutkan.

Mitos kedua yang terus digaungkan oleh para pembela Israel, ujarnya menerangkan, adalah bahwa anak-anak Palestina terbunuh karena mereka dijadikan sebagai tameng.

Halaman:

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Institute for Middle East Understanding


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x