PR DEPOK - Eksekutif Senior Facebook meminta maaf kepada Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, ketika menggelar pertemuan virtual pada beberapa waktu lalu.
Perwakilan Facebook itu meminta maaf usai para pejabat melontarkan kritik terhadap platform media sosial tersebut lantaran kerap memblokir unggahan yang berkaitan dengan dukungan terhadap Palestina.
Eksekutif Senior Facebook tersebut mengakui bahwa ada masalah yang melekat pda sistem algoritma perusahaan tersebut, dan berjanji untuk menanganinya.
Baca Juga: Link Live Streaming Bologna vs Juventus, Senin 24 Mei 2021 Pukul 1.45 WIB
Sementara itu, Wakil Presiden Perusahaan Facebook, Nick Clegg, mengakui bahwa Facebook telah keliru dalam memberi label pada kata-kata tertentu yang biasanya digunakan oleh orang-orang Palestina.
Ia menuturkan, pihaknya telah memberi label yang tidak akurat terhadap kata-kata seperti 'martir', 'perlawanan', serta banyak kata lainnya sebagai hasutan untuk melakukan kekerasan.
"Mereka berjanji akan meninjau kembali dan mengevaluasi kembali kerangka kerja mereka," ujar Kepala Misi Palestina ke Inggris, Husam Zomlot, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Quds News Network.
Baca Juga: Puan Maharani Sindir Pemimpin yang Hanya Eksis di Medsos, Muannas: Keliru! Tetap Semangat Pak Ganjar
Untuk diketahui, sebelumnya pengguna media sosial Facebook banyak yang mengeluhkan tentang unggahan mereka yang dihapus oleh platform tersebut lantaran mendukung Palestina.
Video dan gambar tentang militer Israel yang melakukan kekerasan di Sheikh Jarrah, Yerusalem, serta agresi Israel di Jalur Gaza dan tagar seperti #SaveSheikhJarrah dan #GazaUnderAttack yang diunggah oleh pengguna media sosial kerap disensor dan dibatasi.