Kemudian, lanjut dia, paus spesies rorqual terbesar itu naik ke permukaan, sembari menggeleng-gelengkan kepalanya, dan menyemburkan Packard dari mulutnya. Setelah itu ia diselamatkan langsung okeh kru-nya di permukaan.
"Saya melihat cahaya, dan dia (paus bungkuk) menggerak-gerakkan kepalanya ke samping, hingga akhirnya saya menyadari telah keluar (dari mulut paus)," ujar Packard menjelaskan.
Jooke Robbins, yang merupakan seorang direktur studi paus bungkuk di Pusat Studi Pesisir di Provincetown, Massachuhetts, tak bisa mengelak dengan kesaksian Packard tersebut.
Meski Robbins tak pernah mendengar kecelakaan semacam itu, tapi ia menilai kemungkinan Packard saat itu berada di waktu dan tempat yang salah.
Dia bahkan tak meragukan dan memiliki cukup alasan untuk mempercayai cerita Packard, yang ditelan paus bungkuk tersebut.
"Ketika mereka (paus melihat) ikan, mereka akan bergegas maju ke depan, membuka mulut dan menelan ikan serta air dengan sangat cepat," kata Robbins.
Meskipun paus bungkuk memiliki mulut yang besar, tapi Robbins menuturkan bahwa tenggorokan mereka sangat sempit, sehingga takkan bisa menelan manusia.
Dia lantas mengingatkan bagi siapa saja yang berada di laut untuk waspada, dengan berjarak apabila melihat ikan paus, agar memberikan ruang bagi mereka.***