PR DEPOK - Otoritas Palestina telah membatalkan kesepakatan pertukaran dengan Israel untuk 1,4 juta dosis vaksin Covid-19 Pfizer hanya beberapa jam setelah kesepakatan diumumkan.
Pembatalan tersebut dilakukan Perdana Menteri (PM) Mohammad Shtayyeh setelah diketahui dosis itu akan berakhir dalam dua minggu ke depan.
"Mereka memberi tahu kami tanggal kedaluwarsa pada Juli atau Agustus, yang akan memungkinkan banyak waktu untuk digunakan. Tapi ternyata di bulan Juni. Waktunya tidak cukup untuk menggunakannya, jadi kami menolaknya," kata Menteri Kesehatan Mai Alkaila seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Independent.
Mai Alkaila menambahkan bahwa pejabat kesehatan yang memeriksa pengiriman pertama dari 90.000 vaksin menemukan bahwa vaksin tersebut tidak memenuhi standar dan telah dikembalikan.
Berdasarkan berita yang dihimpun, pemerintah Israel yang sebagian besar ditutup untuk Sabat mingguan pada Jumat malam, tidak segera mengomentari pembatalan kesepakatan itu.
Di bawah kesepakatan tim, Otoritas Palestina akan mentransfer jumlah vaksin yang sama ke Israel pada bulan September atau Oktober setelah menerima pengiriman empat juta dosis yang telah dipesan dari Pfizer.
Sebelumnya, otoritas Palestina mengatakan perjanjian itu telah disetujui untuk mempercepat proses vaksinasi di Tepi Barat dan Gaza.