PR DEPOK - Peneliti China telah meninggal setelah terkena penyakit menular langka yang disebut virus Monkey B.
Hal ini disampaikan oleh pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.
Dalam studinya CDC China yang diunggah di pada 3 Juli, mengidentifikasi pria itu sebagai ahli bedah hewan yang bekerja di sebuah lembaga penelitian eksperimental primata di Beijing.
CCDC menambahkan bahwa kasus tersebut merupakan kasus pertama manusia yang terinfeksi BV di Tiongkok.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Juli 2021: Kondisi Sumarno Mengkhawatirkan, Al Bergegas ke Rumah Sakit
Ahli bedah hewan membedah dua monyet mati pada 4 dan 6 Maret tahun ini dan mengalami "mual dan muntah diikuti oleh demam dengan gejala neurologis satu bulan kemudian."
"Dia mengunjungi beberapa rumah sakit dan akhirnya meninggal pada 27 Mei," kata penelitian CCDC, dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari The Independent.
Diketahui, virus ini cenderung menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan pembengkakan pada otak.
Ahli penyakit menular di Kobe University, Jepang, hal ini akan menyebabkan kehilangan kesadaran. Jika tak ditangani dengan benar, maka akan menyebabkan risiko kematian mencapai 80 persen.