PR DEPOK - Analis dari Federasi Ilmuwan Amerika mengatakan China sedang membangun lapangan kedua yang dapat meluncurkan rudal nuklir, di tengah perkembangan yang bisa menjadi ekspansi paling signifikan dari persenjataan nuklir negara tersebut.
Para peneliti yang berbasis di Amerika Serikat membuat penemuan setelah menganalisis gambar satelit komersial yang terletak di dekat Kota Hami di Provinsi Xinjiang, yang nantinya dapat mencakup sekitar 110 silo.
Lapangan itu berjarak sekitar 380 km dari pangkalan dekat Kota Yumen di provinsi tetangga Gansu, saat itu sekelompok peneliti dari tim yang berbeda menemukan pembangunan 120 silo rudal ada di lokasi tersebut.
Secara keseluruhan, Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) tampaknya memiliki 250 silo yang sedang dibangun di Hami, Yumen, serta di tempat pelatihan dekat Kota Jilantai di Mongolia Dalam.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Kamis, 29 Juli 2021, jumlah tersebut menandai peningkatan yang signifikan, mengingat China selama beberapa dekade hanya mengoperasikan 20 silo untuk bahan bakar cairnya Df-5 Intercontinental Ballistic Missiles (ICBM).
“Jumlah silo terbaru China yang sedang dibangun melebihi jumlah ICBM berbasis silo yang dioperasikan oleh Rusia, dan merupakan lebih dari setengah ukuran seluruh pasukan ICBM Amerika Serikat"
Baca Juga: Marcus Rashford Coba Yakinkan Paul Pogba untuk Tetap di Manchester United
“Program silo rudal China merupakan konstruksi silo paling luas sejak konstruksi silo rudal Amerika Serikat dan Soviet selama Perang Dingin," tulis seorang analis.