PR DEPOK - Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yang melarikan diri dari Kabul ketika pasukan Taliban mengambil alih, meminta maaf atas kejatuhan mendadak pemerintahan resmi negara itu.
Selain itu, Ashraf Ghani juga membantah tuduhan yang menyebutkan dirinya telah membawa jutaan dolar kas negara bersamanya.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Kamis 9 September 2021, Ashraf Ghani mengatakan dirinya melarikan diri dari Kabul atas desakan tim keamanan.
Sebelumnya, tim keamanan Ashraf Ghani mengatakan jika tetap tinggal di Afghanistan akan ada risiko pertempuran mengerikan yang pernah dialami pada perang saudara tahun 1990-an.
"Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya," kata Ashraf Ghani menuturkan.
"Tapi saya yakin itu satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan Kabul dan 6 juta warganya," ucap dia menambahkan.
Pernyataan itu sebagian besar menggemakan pesan yang dikirim Ashraf Ghani dari UEA segera setelah kepergiannya, yang menuai kritik pahit dari mantan sekutu dengan menuduhnya melakukan pengkhianatan.