UE menduga masuknya orang kebanyakan dari Timur Tengah sengaja diatur oleh Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko sebagai pembalasan atas sanksi terhadap rezimnya.
Lebih lanjut, pihaknya menuturkan bahwa tak ada yang mempercayai apabila Alexander Lukashenko bertindak sendiri.
UE menduga pemimpin Belarusia dan sekutunya Rusia telah bekerja sama untuk mengangkut puluhan ribu orang dari Timur Tengah dan Afrika.
Para imigran dan pencari suaka itu digunakan untuk menerapkan tekanan imigrasi ilegal ke perbatasan eksternal UE, tambahnya.
Baca Juga: Ridho 2R Ungkap Alasan Undang Lesti Kejora dan Rizky Billar ke Pernikahannya: Kita Tidak Melupakan!
Sebelumnya, sebanyak empat orang ditemukan tewas pada Minggu, 19 September lalu di perbatasan Belarusia-Polandia, menurut pejabat dari kedua negara.
Delapan imigran yang kelelahan juga ditemukan terjebak di daerah berawa di tempat lain di sepanjang perbatasan.
Menurut pernyataan penjaga perbatasan Polandia, tujuh imigran di antaranya memerlukan untuk dirawat inap.
Pemimpin oposisi Belarusia, Sviatlana Tsikhanouskaya mengatakan pihaknya menggunakan para imigran dan pencari suaka dalam balas dendam terhadap Lithuania, Latvia, dan Polandia.
Baca Juga: Raul Lemos Bagikan Potret Aurel Hermansyah dan Amora hingga Ungkap Harapannya