Taliban Minta Rusia Bantu Putus Jalur Perdagangan Opium ke Semua Negara

- 24 September 2021, 15:23 WIB
Ilustrasi - Pemerintah Afghanistan yang dibentuk Taliban meminta Rusia bantu putus jalur perdagangan opium ke semua negara.
Ilustrasi - Pemerintah Afghanistan yang dibentuk Taliban meminta Rusia bantu putus jalur perdagangan opium ke semua negara. /REUTERS/Stringer.

AS telah menghabiskan Rp122,5 triliun sejak saat itu memerangi produksi obat-obatan di Afghanistan. Namun, negara itu tetap menjadi produsen opium terbesar di dunia.

Sementara laporan SIGAR pada 2017, di Afghanistan terdapat 328.000 hektar lahan digunakan untuk budidaya opium.

Angka tersebut naik 63 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2016) yang merupakan tingkat tertinggi sejak 2002.

Baca Juga: Keberadaan Azis Syamsuddin usai Jadi Tersangka KPK Masih Tanda Tanya, Said Didu: Ikut Harun Masiku

Laporan SIGAR juga menunjukkan bahwa dari jumlah opium yang diproduksi di Afghanistan tahun lalu, 900 ton heroin murni berkualitas ekspor dapat diproduksi.

Menurut SIGAR, hal itu bisa berfungsi sebagai insentif untuk perluasan zona pertempuran di seluruh Afghanistan.

Kemudian, Jubir Taliban menegaskan bahwa pemerintahannya tak mencari ekstradisi Ashraf Ghani. Tetapi, ingin mantan presiden Afghanistan itu mengembalikan uang yang diduga diambil oleh dia.

Baca Juga: Ogah Ikuti Jejak Aurel Hermansyah yang Nikah Muda, Azriel: Dibayar Berapa pun Aku Gak Mau

"Itu milik rakyat dan bank Afghanistan," pungkas Zahibullah Mujahid.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x