PR DEPOK - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki masih berniat untuk membeli batch kedua sistem pertahanan rudal S-400 milik Rusia.
Sebuah langkah yang dapat memperdalam keretakan dengan sekutu NATO Washington dan memicu sanksi baru Amerika Serikat.
Sebelumnya, AS mengatakan S-400 milik Rusia menimbulkan ancaman bagi jet tempur F-35 dan sistem pertahanan NATO yang lebih luas.
Baca Juga: Olivia Nathania Diduga Lakukan Penipuan dan Pemalsuan Dokumen, Begini Tanggapan Kuasa Hukum Korban
Sementara Turki mengungkapkan tidak memperoleh persyaratan yang memuaskan dari sistem pertahanan udara milik sekutu NATO manapun.
“Di masa depan, tidak ada yang bisa ikut campur dalam hal sistem pertahanan seperti apa yang kami peroleh, dari negara mana pada tingkat apa”
"Tidak ada yang bisa mengganggu itu. Keputusannya hanya di tangan kami," kata Erdogan dalam sebuah wawancara di TV nasional sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Senin, 27 September 2021.
Untuk diketahui, AS telah memberlakukan sanksi terhadap Direktorat Industri Pertahanan Turki, pimpinannya Ismail Demir, dan tiga karyawan lainnya pada Desember tahun lalu setelah negara itu mengakuisisi batch pertama S-400.
Baca Juga: Setelah Setahun Lebih, Konser Musik dan Pernikahan Berskala Besar Diizinkan