PR DEPOK - Pakar hukum tata negara, Refly Harun, mengomentari soal dihapusnya aplikasi membaca Alquran, Quran Majeed, oleh Apple dari App Store China.
Refly Harun dibuat heran dengan alasan di balik keputusan untuk menghapus aplikasi Alquran tersebut.
"Luar biasa ya, hati-hati dengan China, karena negara yang mayoritasnya tidak beragama, tapi persoalan lainnya adalah dia melakukan genosida terhadap etnis Uighur, yang merupakan etnis muslim di China," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.
Baca Juga: Hasil Thomas Cup 2021: Indonesia Melaju ke Babak Final Usai Tumbangkan Denmark 3-1
Ia lantas menyinggung soal banyaknya kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan China.
Padahal, katanya melanjutkan, China memiliki track record yang justru meminggirkan Islam.
"Bayangkan, kita paling hobi tuh bekerja sama dengan China yang punya track record justru meminggirkan Islam. Jadi kalau China agak sentimen dengan Uighur ya mungkin saja. Karena banyak orang yang khawatir dengan muslim movement ini," tuturnya.
Baca Juga: Akhiri Hasil Seri, Persib Sabet 3 Poin Usai Taklukkan Bhayangkara
Menurut Refly Harun, tak hanya aplikasi Alquran saja yang dihapus di China, tetapi juga ada beberapa aplikasi yang berkaitan dengan agama juga dihilangkan di negara tersebut.
Ia menuturkan, kendati orang Indonesia sering dibuat kagum dengan China, tetapi tetap harus ingat bahwa negara tersebut memiliki banyak tradisi yang berbeda dengan negara lain.