PR DEPOK - Bagi banyak penduduk Irak, Colin Powell adalah pejabat AS yang membuat Dewan Keamanan PBB untuk membenarkan perang yang menghancurkan negara mereka.
“Dia berbohong, berbohong dan berbohong”
“Dia berbohong, dan kitalah yang terjebak dengan perang yang tidak pernah berakhir,” kata Maryam, seorang penulis Irak berusia 51 tahun dan ibu dari dua anak di Irak utara sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Kabar kematian Powell pada Senin, 18 Oktober 2021 lalu mengeruk perasaan marah di Irak, salah satu dari beberapa pejabat pemerintahan Bush yang mereka anggap bertanggung jawab atas invasi AS di Irak.
Kesaksian Powell di PBB adalah bagian penting dari peristiwa yang menyebabkan puluhan tahun penuh kematian, kekacauan dan kekerasan, serta menelan korban jiwa yang besar bagi warga Irak.
Sebagai ketua Kepala Staf Gabungan, Powell mengawasi perang Teluk untuk menyingkirkan tentara Irak pada tahun 1991 setelah pemimpin Irak Saddam Hussein menginvasi Kuwait.
Tetapi rakyat Irak lebih mengingat Powell karena presentasinya di PBB yang membenarkan invasi ke negara mereka dengan menyebut Hussein sebagai ancaman global utama yang memiliki senjata pemusnah massal.