Network
PIKIRAN RAKYAT - Penembakan massal yang dilakukan oleh Jakraphath Thomma (32), seorang sersan mayor kelas 1 kepada sejumlah tentara di kuil dan pusat perbelanjaan Terminal 21 di Kota Korat, Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand masih belum diketahui apa motifnya.
Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari The Bangkok Post, jumlah korban tewas akibat kejadian tersebut dikabarkan mencapai 29 jiwa, dengan 57 orang luka-luka, dan 9 orang telah menjalani operasi.
Atas teror tersebut, pada Minggu malam, 9 Februari 2020 waktu setempat, ribuan warga Thailand berkumpul dan menyalakan lilin di Vigil, Timur Laut Thailand dengan para biksu untuk memanjatkan doa bagi para korban penembakan massal oleh Jakraphath.
Baca Juga: Tidak Biasa, Pokja Wartawan Depok Rayakan Hari Pers Nasional 2020 Bersama Anak Yatim
Mereka membawa bunga-bunga putih sebagai simbol penghormatan dan kenangan bagi para korban penembakan di Terminal 21. Bunga tersebut kemudian diletakan di patung pahlawan lokal bersejarah Thao Suranari.
Selagi para biksu memimpin doa, beberapa orang tiba-tiba meneteskan air mata saat ingatan tentang tewasnya para korban atas penembakan massal di Terminal 21 kembali terbayang-bayang.
“Saya hidup sendiri dan punya dua orang anak. Saya hanya memikirkan orang-orang di tempat kejadian. Saya tidak bisa tidur sama sekali tadi malam.
"Saya hanya mencoba untuk mendapatkan berita yang tepat dan hanya ingin membantu, tetapi saya tidak bisa," ucap Chirathip Kurapakorn, seorang wanita yang ikut memanjatkan doa bagi para korban penembakan massal seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Baca Juga: Oknum Tentara yang Lakukan Penembakan di Thailand Tewas Usai Ditembak Mati di Korat
